Pertanian merupakan salah satu sektor penting
bagi kehidupan masyarakat indonesia[1]. Sektor pertanian ini berperan sebagai penunjang ketersediaan
pangan bagi rakyat. Salah satu tanaman yang berkembang di Indonesia saat ini
yaitu tanaman cabai. Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman
perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin[2]. Cabai berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa
dan Asia termasuk Indonesia[3].
Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya[4]. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C [2].
Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya[4]. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C [2].
Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai juga dapat digunakan untuk
keperluan industri
bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu. Untuk
dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan
potensi produksinya, tanaman cabai
memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai. Banyak faktor lingkungan yang
menentukan pertumbuhan cabai.
Tetapi secara umum, terdapat empat faktor lingkungan utama yang sangat
menentukan,
yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air[5]. Untuk mengendalikannya, tanaman cabai
tersebut bisa ditempatkan didalam rumah kaca sehingga kita bisa mengontrol suhu
dan kelembaban sesuai karakteristik
cabai tersebut.
Rumah kaca (green
house) merupakan sebuah bangunan berbentuk rumah yang dimana tanaman dibudidayakan. Pengembangan green house untuk agribisnis hortikultura salah
satunya didasari pada keinginan pemenuhan kebutuhan produk pertanian yang
berkelanjutan tanpa kenal musim. Dengan adanya Rumah kaca tersebut memungkinkan
pera petani untuk menanam tanaman diluar musim. Namun, green house memerlukan
peralatan untuk memonitor dan mengontrol kondisi lingkungan agar dapat
memberikan produk hasil yang optimal. Lingkungan yang di kontrol di antaranya
temperatur dan kelembaban [6]. Pengendalian suhu tersebut dapat dilakukan
secara manual atau otomatis[7].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar