A.Pengertian Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas merupakan suatu bidang
kajian yang kompleks,yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan.Perbedaan
definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling
melengkapi.Sudut pandang para ahli terhadap kreativitasmenjadi dasar perbedaan
dari definisi kreativitas .Definisi kreativitas tergantung pada segi
penekananya.
Kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity,yaitu dimensi Person,Proses,Press dan Product sebagai berikut :
Kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity,yaitu dimensi Person,Proses,Press dan Product sebagai berikut :
1.Definisi
Kreativitas dalam dimensi Person
Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau
person dari individu yang dapat disebut kreatif.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau
kecakapan yang ada dalam diri seseorang.hal ini erat kaitanya dengan
bakat.Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian.dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.Kreativitas
dalam dimensi proses
Definisi pada dimensi proses adalah
upaya mendefinisikan kreativitas yang
berfokus pada proses berfikir sehingga
memunculakan ide-ide unik atau kreatif.Utami Munandar menerangkan bahwa
kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran,keluwesan(fleksibelitas),
dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan.
3. Definisi
Kreativitas dalam dimensi Press
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dan lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut:
“The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought’
Mengenai “press” dan lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang tenlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru.
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dan lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut:
“The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought’
Mengenai “press” dan lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang tenlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Produk
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi atau penggabungan yang inovatif.
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada onisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang barn. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dan dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi atau penggabungan yang inovatif.
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada onisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang barn. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dan dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
B. Pengertian Inovasi
Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan. perubahan (secara) baru’. Inovasi adakalanya diartikan sebagai penemuan. Tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri atau invensi. Diskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu yang sesuatu itu telah ada sebelumnya. tetapi belum diketahui orang.Contohnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya, benua Amerika sudah ada sejak dahuIu tetapi baru ditemukan pada tahun 1492 oleh orang Eropa yang bernama Columbus. Invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagal hasil kreasi manusia.Contohnya teori belajar, mode busana. dan sebagainya. Inovasi adalah suatu ide, produk, metode. dan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil diskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Rogers dan Shoemaker mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru. praktik-praktik barn. atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagal sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Pengertian baru di sini, mengandung makna bukan sekadar baru diketahui oleh pikiran (cognitive), melainkan juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude) dan juga baru dalam pengertian belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan. perubahan (secara) baru’. Inovasi adakalanya diartikan sebagai penemuan. Tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri atau invensi. Diskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu yang sesuatu itu telah ada sebelumnya. tetapi belum diketahui orang.Contohnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya, benua Amerika sudah ada sejak dahuIu tetapi baru ditemukan pada tahun 1492 oleh orang Eropa yang bernama Columbus. Invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagal hasil kreasi manusia.Contohnya teori belajar, mode busana. dan sebagainya. Inovasi adalah suatu ide, produk, metode. dan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil diskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Rogers dan Shoemaker mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru. praktik-praktik barn. atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagal sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Pengertian baru di sini, mengandung makna bukan sekadar baru diketahui oleh pikiran (cognitive), melainkan juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude) dan juga baru dalam pengertian belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
Arti penting inovasi dalam Kewirausahaan
Ada limajenis inovasi yang penting dilakukan wirausaha, yaitu:
• Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada.
• Pengenalan metode produksi baru.
• Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
• Penciptaan pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru.
•Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.
Ada limajenis inovasi yang penting dilakukan wirausaha, yaitu:
• Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada.
• Pengenalan metode produksi baru.
• Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
• Penciptaan pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru.
•Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.
Untuk membangun
perusahaan inovatif Kotler menekankan pentingnya sejumlah faktor sebagai
berikut :
1.Adanya budaya penemuan, setiap organisasi bisnis harus disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi.
2.Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab. perusahaan dikatakan inovatif kalau secara sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan baru.
3.seorang wirausaha harus segera rnenterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya.
4.inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.
1.Adanya budaya penemuan, setiap organisasi bisnis harus disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi.
2.Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab. perusahaan dikatakan inovatif kalau secara sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan baru.
3.seorang wirausaha harus segera rnenterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya.
4.inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.
Karakteristik Inovasi :
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
I. Keunggulan relatif (relative advantage)
2. Kompatibilitas (comparibil liv)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diujicobakan (trialability)
5. Kemampuan untuk diamati (observability)
Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan. dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi.Semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
Kompalibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku. pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagairnana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi. semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi. suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya..
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi., semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
Semakin besar keunggulan relatif, kesesualan.. kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, semakin cepat inovasi dapat diadopsi
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
I. Keunggulan relatif (relative advantage)
2. Kompatibilitas (comparibil liv)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diujicobakan (trialability)
5. Kemampuan untuk diamati (observability)
Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan. dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi.Semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
Kompalibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku. pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagairnana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi. semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi. suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya..
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi., semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
Semakin besar keunggulan relatif, kesesualan.. kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, semakin cepat inovasi dapat diadopsi
Daftar Pustaka
1.Abdurrazak.
1993. Agribisnis Sen 11. Jakarta: Departemen Pertanian Press.
2.Alma. Bucharl(2009). Kewirausahaan. A Ifabeta. Bandung
3.Anonim. 2009. Sembilan tipe kepribadian. www.psb psma.or/content/bjoWsembilan tipe kepribadian.com. (diakses tanggal 5Agustus 2009).
4.Departemen Pertanian. 1999. Pendirian Perzsahaan Perranian. Jakarta: Badan Pelatihan dan Latihan Pcrtanian.
5.Departemen Pertanian. 1999. Analisa Usaha Agribisnis. Jakarta: Badan Pelatihan dan Latihan Pertanjan.
6.Fausia L dan Knsnamurthi B. 2006. Langkah Sukses Memuloi Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.
7.Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
8.McGuckin F. 2006. Ide-Ide Besar Uniuk Mengembangkan Usaha KecilAnda. Jakarta: Abdi Tandur.
9.Plomp, T’jeerd dan Donald P. Ely. 1996. International Ewvclopedia of Educational Technology.:Cambride UK: Elsevier Science Ltd.
10.Rogers, Everett M. 1983. D/Jussion of Innovation. Canada: The Free Press of Macmillan Publishing Co.
11.Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
12.Winardi. 2003. Entrepreneur dwi Enrreprenewship. Jakarta: Prenada Media
2.Alma. Bucharl(2009). Kewirausahaan. A Ifabeta. Bandung
3.Anonim. 2009. Sembilan tipe kepribadian. www.psb psma.or/content/bjoWsembilan tipe kepribadian.com. (diakses tanggal 5Agustus 2009).
4.Departemen Pertanian. 1999. Pendirian Perzsahaan Perranian. Jakarta: Badan Pelatihan dan Latihan Pcrtanian.
5.Departemen Pertanian. 1999. Analisa Usaha Agribisnis. Jakarta: Badan Pelatihan dan Latihan Pertanjan.
6.Fausia L dan Knsnamurthi B. 2006. Langkah Sukses Memuloi Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.
7.Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
8.McGuckin F. 2006. Ide-Ide Besar Uniuk Mengembangkan Usaha KecilAnda. Jakarta: Abdi Tandur.
9.Plomp, T’jeerd dan Donald P. Ely. 1996. International Ewvclopedia of Educational Technology.:Cambride UK: Elsevier Science Ltd.
10.Rogers, Everett M. 1983. D/Jussion of Innovation. Canada: The Free Press of Macmillan Publishing Co.
11.Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
12.Winardi. 2003. Entrepreneur dwi Enrreprenewship. Jakarta: Prenada Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar